Minggu, 30 November 2008

Terimakasih Tuhan

Bias kemuning di ufuk pagi
selaksa panah-panah menjurai
tusuk jiwa, geliat hati
bersama lesung pipit engkau mentari

Ketika mulai bertaruh
melawan asa yang mulai gemuruh
di belahan hati
bersama itu ku dapatkan mimpi

Pesona indahmu
kian kokoh dan meraja
enggan semu
bersama ikrar kata setia

Ada damba
ada puja
yang hanya ku perersembahkan
buat_Mu ya... tuhan
bersama cinta terus membara


catatan:
saat aku mulai merasa aku temukan ketenangan di tahun ke tiga aku kuliah tulisan ini
aku toreh pada sehelai kertas putih.......


Penantian

Percayalah...
siapapun takkan gantikan kamu
di hati ku...
yakinlah...
di setiap desahan nafasku
hanya kamu...
ikrarku dalam hati, apapun yang terjadi
selamanya kamu tetap di hati...

Jika saat ini ku tetap di sini
tetap setia menanti kau kembali
meski pun ku takkan pernah tau
kapan kau akan kembali untuk ku...

Di mana pun kau kini, adakah kau tau...
luka yang dulu kau gores
telah ku tutup dengan cinta ku
derita yang kau beri saat kepergianmu
kuterima dalam hati
seperti birunya rinduku padamu...

Tanya ku dalam dada
mungkinkah kau selamanya takkan kembali
mungkinkah sampai hati membiarkan ku selamanya hanya menanti...
dan
akankah keyakinanku tuk memiliki selamanya akan terbukti...?

Perpisahan

Ingin rasa aku bertahan
namun sejuta noda
hitam...
telah menghapuskan
lembaran cinta kita
putih...

Walau berat memang
terkadang rasanya
sulit tuk' melupakan

Apa daya
aku insan yang do'if
yang lemah

Hati berkehendak
langkahpun terayun
tuk' semakin jauh meninggalkan mu
setelah kulihat kau mulai berpaling dari kenyataan

Mengapa dulu kau
harus berikrar setia...?


catatan:
kutulis saat aku kelas dua SMA doeloe....
al kisah bidadariku kecil semu ku...ternyata punya cerita lain
untuk ajari aku setia namun dia yang lebih dulu ingkar....
cinta monyet yang sul;it untuk sedikit aku lupakan "NR".....

Nasib Dunia Hamba

Kembali dalam
waktu yang tak pasti...

Berganti cerita
tentang si malakama...

Itu kini nasib dunia hamba
dalam sekenario
alunan melodi gundah gulana...

Hanya Sekedip Mata Cinta

Hanya akan ada
sedikit asa
tentang cita-cita
cinta kita...

Terbentang, terbelak
walau hanya sekedip mata cinta
kala daun bercerita
kisah ranting yang durja

Akan sama dengan nasib hamba
kering , coklat, gugur
dan
terbang terjuntai ke tanah

Gugur di dasar hati
dan duduk terdiam
bersama guratan luka
merah membara


Catatan :
ku tulis awal semester dua, saat perahu kisahku sengaja aku labuhkan untuk sesaat
karena seonggok kekecewaan pada seorang yang saat itu singgah di hati ku, dan akhirnya gugur
dari hati ku.......